Radikal Hindu Nyatakan Perang Terhadap “Jihad Cinta”

Beberapa warga India menggelar aksi unjuk rasa terhadap pendiri Sri Rama Sene, Pramod Muthalik karena secara radikal telah memerangi kelompok minoritas, termasuk acara-acara asing seperti Hari Valentine.

BANGALORE – Gerakan radikal Hindu di Karnataka, Sri Rama Sene (Pasukan Dewa Rama) telah mendeklarasikan perang terhadap “Jihad Cinta”, sebuah propaganda yang menuding Muslim tengah gencar membujuk wanita non-Muslim untuk menikahi mereka untuk kemudian dipaksa masuk Islam.

Pengumuman itu dibuat oleh pendiri Sri Rama Sene, Pramod Muthalik, sosok yang terkenal tak mau kompromi terhadap sekulerisme dan agama-agama non-tradisional.

“Saya telah meminta para aktivis Sena untuk memastikan bahwa lima gadis Muslim dipaksa masuk ke agama Hindu untuk setiap gadis Hindu yang menjadi seorang Muslim karena ‘Jihad Cinta’,” ujar Muthalik.

Seruan untuk ‘mengangkat senjata’ datang dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu. Bersamaan dengan sebuah pernyataan oleh Pengadilan Tinggi Negara Bagian yang mengekspresikan kekhawatirannya atas upaya-upaya radikalisme tersebut.

Tak jauh beda, Menteri Dalam Negeri V.S. Acharya menginstruksikan polisi untuk melakukan investigasi ke dalam persoalan itu sebagai respon terhadap petisi C. Selvaraj dari distrik Chamarajnagar, di mana ia menuntut gara anak perempuannya, Siljaraj, yang hilang sejak bulan Agustus dapat ditemukan. Ia mengklaim bahwa Siljaraj adalah korban ‘Jihad Cinta’ setelah ia menemukan bahwa ia terlibat dengan seorang pemuda Muslim dari Kerala dan menerima indoktrinasi agama. Kasus-kasus serupa telah dilaporkan di Kerala.

Sebagai bagian dari perangnya, Muthalik dan organisasinya telah meluncurkan sebuah kampanye informasi dengan bahan bacaan untuk anak-anak muda di Karnataka untuk memperingatkan mereka akan bahaya yang ada dan mendorong mereka untuk mempublikasikan kasus apa pun yang mereka ketahui.

Sri Rama Sene adalah kelompok ekstremis Hindu yang seringkali terlibat dalam kekerasan terhadap komunitas minoritas di negara bagian Karnataka. Pramod Muthalik mendirikan Sena pada tahun 2004 setelah ia jatuh dengan Bajrang Dal, sebuah kelompok ekstremis yang kehadirannya dulu sangat kuat di seluruh penjuru negeri namun telah kehilangan daya tariknya akibat perseteruan internal dan penyelidikan polisi terhadap aktivitasnya.

Sena, beranggotakan 2000 orang berusia 18 hingga 25 tahun yang sebagian besarnya adalah pengangguran, telah mengikuti sebuah agenda yang bertujuan memelihara kebudayaan Hindu dengan menentang pergelaran busana, wanita yang minum-minum di tempat umum, hubungan antar agama dan poligami, serta fundamentalisme di dalam komunitas lain.

Anggota Sena bekerjasama dengan kelompok ekstremis lain seperti Bajrang Dal dan Hindu Jagaran Vedike. Sekelompok berandalan Sena baru-baru ini menyerang anak-anak muda di sebuah pub di Mangalore. Muthalik dan 28 orang lainnya ditahan atas tuduhan serangan dan dibebaskan dengan jaminan di akhir bulan Januari, hanya untuk berbalik dan mengancam siapa pun yang ketahuan merayakan hari Valentine, sebuah ekspresi budaya anti-India.
Muthalik bertemu dengan Kolonel Purohit satu kali di Kalkuta pada bulan Februari 2008 untuk mendiskusikan rencana Abhinav Bharat. Pertemuan itu diadakan oleh kelompok radikal lainnya, Tapan Ghosh, yang menjalankan sebuah kelompok militan bernama Hindu Samhati.

Bookmark and Share






Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker