Kenakan Burka, Muslim Inggris Dilarang Daftar Kuliah

Bilqes: "Kita berada di abad 21 dan bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang. Saya juga tergabung dengan kadet polisi dan tidak masalah mengenakan burka di sana."

BURNLEY, INGGRIS – Seorang mahasiswa Muslim dilarang mendaftar ke sebuah perguruan tinggi karena ia menolak untuk melepas burka yang dikenakannya.

Shawana Bilqes, 18, mengenakan pakaian yang
menutup seluruh tubuh dan wajah, hingga hanya memperlihatkan kedua matanya itu, selama kuliah berlangsung.

Namun staf di Burnley College menolak untuk mendaftar namanya, mengklaim bahwa burka itu adalah penghalang bagi “keselamatan dan komunikasi”.

Dalam sebuah pernyataan yang cukup keras, pihak kampus mengatakan bahwa kontak langsung antara dosen dan mahasiswa tanpa adanya “penghalang” adalah hal yang sangat penting.

Bilqes, yang ingin memperoleh gelar diploma, kini terpaksa meninggalkan rencananya dan mencari tempat lain untuk meneruskan pendidikannya.

Kemarin ia mengatakan, “Ini adalah pilihan saya untuk mengenakan burka. Saya tinggal di daerah dekat kampus yang banyak memiliki penduduk Muslim. Saya berusaha untuk berkompromi namun mereka tidak mau. Pihak kampus mengirim sepucuk surat untuk mengatakan bahwa saya dapat melanjutkan kuliah jika saya berhenti mengenakan burka.”

“Kita berada di abad 21 dan bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang. Saya juga tergabung dengan kadet polisi dan tidak masalah mengenakan burka di sana.”

John Smith, kepala kampus tersebut, membela tindakan para stafnya.

Ia mengatakan bahwa wajah seorang mahasiswa harus terlihat sepenuhnya untuk memelihara standar tinggi pengajaran antara staf dan mahasiswa, menambahkan bahwa karena itulah mengenakan foto identitas di sekitar kampus menjadi hal yang penting.

“Kami mewajibkan semua mahasiswa Burnley College untuk menampakkan wajah mereka saat mengikuti kuliah,” ujarnya.

“Kami bertekad untuk memelihara standar tinggi pengajaran dan pembelajaran. Untuk itu kami secara efektif mewajibkan adanya komunikasi tanpa penghalang dari pengajar ke semua mahasiswa, dari mahasiswa ke pengajar, dan antar mahasiswa.”

“Tidak mungkin memelihara komunikasi penuh ini jika wajah mahasiswa tidak terlihat.”

“Kami juga bertekad untuk memberikan lingkungan yang aman pada semua mahasiswa kami. Yang terpenting dari semua ini adalah bahwa semua anggota komunitas kampus harus dapat diidentifikasi setiap saat.”

Burnley College memiliki 7500 mahasiswa dan 100% tingkat kelulusan.

Sebelumnya, Menteri Kehakiman Jack Straw menentang peningkatan pemakaian burka di wilayah konstituensinya di Blackburn.

Di Perancis, Presiden Nicholas Sarkozy berbicara pada bulan Juni menentang pakaian tersebut, mengklaimnya sebagai perendahan terhadap kehormatan wanita.

Ia mengatakan, “Burka bukan simbol agama, itu adalah simbol kelas dua.”

Bookmark and Share






Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker