Katolik AS Temukan Islam Dalam Tragedi Mumbai


Serangan di beberapa tempat Mumbai telah menewaskan ratusan orang. Namun ada hikmah dari kejadian ini, dimana seorang pemeluk Katolik yang taat memutuskan menjadi Muslim setelah menjadi korban tragedi tersebut.


NEW YORK – Seorang Katolik AS dan korban selamat dari serangan teroris di Mumbai, India, November tahun lalu telah mengatasi rasa bencinya dan membuka pikiran untuk mempelajari dan menemukan Islam serta menjadi seorang
Muslim.

Dennis O’Brien ingin memahami dasar keyakinan dari orang-orang yang dituduh melakukan serangan di Mumbai. Ia menemukan fakta bahwa para pria bersenjata itu tidak mengikuti ajaran Islam samasekali. Bahkan, siapa pun yang menyisihkan waktu untuk membuka mata, pikiran, dan hatinya akan sampai pada kesimpulan yang sama.

Pada hari Minggu, sesaat setelah sholat Idul Fitri dan berdiri di hadapan ribuan orang, Dennis O’Brien memeluk Islam.

Ia mendeklarasikan keyakinannya, “Hanya ada satu Tuhan dan Nabi Muhammad adalah utusan terakhir-Nya.”

O’Brien, yang mengetuai Komite Pendidikan di Gereja Katolik St. Anthony di Wilmington, Delaware, mengatakan bahwa ini adalah sebuah kejutan, bahkan untuk dirinya sendiri. Namun, ia juga mengatakan bahwa ia merasa damai tentang itu.

“Hari ini saya merasa lepas dari dosa,” ujarnya.

Setelah beberapa bulan belajar dan bertanya kepada teman-teman Muslimnya, “Saya merasa nyaman berada dalam Islam,” ujarnya.

O’Brien juga mengatakan bahwa ia ingin mengekspresikan solidaritas kepada kaum Muslim, “Meskipun para ekstremis yang mengatakan bahwa mereka mempraktikkan ajaran agamanya berusaha membunuh saya.”

Pastur John McGinley dari St. Anthony mengatakan pada hari Minggu bahwa ia belum mendengar tentang masuknya O’Brien ke dalam Islam. McGinley mengatakan ia tahu O’Brien adalah orang yang selalu ingin tahu dan telah mengekspresikan kekhawatirannya terhadap anak-anak muda yang terlibat dalam serangan Mumbai.

Ia tidak akan mengatakan jika deklarasi agama lain itu akan mempengaruhi posisi O’Brien di dalam gereja, menambahkan bahwa ia belum berbicara padanya mengenai acara untuk hari Minggu. “Saya rasa ini adalah bagian dari perjalanan keyakinannya dan kita bisa mengatasi itu,” ujar McGinley.

Serangan Mumbai tahun 2008 terdiri atas lebih dari 10 kali tembakan jitu dan serangan bom di seluruh Mumbai, ibukota finansial dan kota terbesar India. Serangan yang memicu kecaman dari seluruh dunia itu dimulai pada tanggal 26 November 2008 dan berakhir pada 20 November 2008, menewaskan setidaknya 173 orang dan melukai 308 lainnya.

Delapan serangan terjadi di Mumbai Selatan: Chhatrapati Shivaji Terminus, Oberoi Trident, Taj Mahal Palace & Tower, Leopold Cafe, Cama Hospital, rumah Nariman yang dimiliki oleh orang Yahudi, Metro Cinema, dan sebuah jalan sempit di belakang gedung Times of India dan St. Xavier College. Ledakan juga terjadi di Mazagaon, sebuah area pelabuhan Mumbai, dan di dalam sebuah taksi di Vile Parle.

Pada pagi hari tanggal 28 November, semua lokasi kecuali Taj Mahal Palace telah diamankan oleh pihak kepolisian dan pasukan keamanan. Tindakan perlawanan yang diambil oleh Garda Keamanan Nasional India (NSG) pada tanggal 29 November menewaskan sisa penyerang di Taj Mahal dan mengakhiri serangan.

Mohammad Ajmal Amir, satu-satunya penyerang yang ditangkap hidup-hidup, mengungkapkan bahwa para penyerang adalah anggota Lashkar-e-Taiba, organisasi militan berbasis di Pakistan yang dianggap sebagai organisasi teroris di India, AS, dan UK, serta di beberapa negara lain. Pemerintah India mengatakan bahwa mereka berasal dari Pakistan dan pengendali mereka juga ada di sana.

Pada tanggal 7 Januari 2009, setelah lebih dari sebulan membantah kewarganegaraan para penyerang, Menteri Informasi Pakistan Sherry Rehman secara resmi menerima kewarganegaraan Ajmal Amir sebagai seorang Pakistan. Pada tanggal 12 Februari 2009, Menteri Dalam Negeri Rehman Malik mengkonfirmasi bahwa serangan itu direncanakan di Pakistan dan mengatakan bahwa enam orang, termasuk orang yang diduga menjadi dalang, ditahan terkait dengan serangan itu.

Menurut hasil penyelidikan, para penyerang datang melalui laut dari Karachi, Pakistan menyeberang Laut Arab, membajak kapal nelayan India, membunuh krunya, dan kemudian masuk ke Mumbai.

Bookmark and Share






Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker