Julukan Baru Tony Blair, Kunjungi Masjid Ibrahim

Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Balir dalam kunjungannya ke Masjid Ibrahim di Tepi Barat. Blair tengah mengamati tempat Imam yang memiliki setengah kubah berukiran Timur Tengah.

TEPI BARAT - Setelah dicap sebagai seorang “Pejabat Kriminal” Utusan Timur Tengah dan mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair, diserang secara lisan saat mengunjungi Masjid Ibrahim selama perjalanan resmi ke kota Hebron di Tepi Barat.

Si pengunjuk rasa itu, dengan membawa tas, didesak mundur oleh penjaga yang mencoba membuatnya diam. "Dia tidak diterima di tanah Palestina," teriak pria tersebut sembari berjuang dari cengkraman para penjaga.

Dia berteriak, "Anda adalah seorang teroris!" ketika Blair mengelilingi Masjid.

Blair, 56, adalah utusan untuk "Quartet" kekuasaan di Timur Tengah, yang terdiri dari Uni Eropa, AS, Rusia dan PBB.

Dia memberikan senyum kaku dan melambai untuk menarik kembali perhatian dari para penonton ke arahnya, dan untuk mengurangi kehebohan insiden Masjid Ibrahim itu.

"Anda tahu, dia memprotes dan itu cukup adil," katanya kepada wartawan. "Saya pikir ini penting bagi anda sekalian untuk tidak selalu menjadikan satu protes sebagai pandangan umum dari seluruh penduduk."

Kebanyakan rakyat Palestina dan Israel menginginkan konflik mereka "diselesaikan secara damai," tambahnya.

Mereka memahami "itu tidak akan dapat diselesaikan kecuali kita menemukan cara menciptakan dua negara bagian, sebuah negara Israel dan negara Palestina yang berdampingan dalam damai.

"Terus terang bukan protes yang akan mewujudkan itu. Namun sebuah negosiasi yang penuh kesabaran."

Blair tetap tidak populer dengan beberapa negara Arab karena partisipasi Inggris dalam invasi pimpinan AS ke Irak dan untuk apa yang mereka anggap sebagai sikap biasnya yang berpihak pada Israel ketika ia menjabat sebagai Perdana Menteri.

Koresponden Sky News untuk Timur Tengah, Waghorn Dominic berkata: "Blair disergap dua kali, sekali oleh pemrotes Palestina yang berteriak kemudian oleh wisatawan Inggris."

Dia bertanya kepadanya, "Apa yang Anda pikir Anda telah lakukan ketika (masih) sebagai perdana menteri untuk wilayah ini?"

Blair menjawab, "Salah satu alasan saya ingin kembali dan berfokus pada daerah ini justru (karena) saya merasa ada banyak hal yang saya rasa tidak mampu saya lakukan, yang akan saya coba dan lakukan sekarang. "

Waghorn menambahkan, "Bagi orang yang selalu sangat berhati-hati tentang apa yang dia katakan di masa lalu, ini adalah pengakuan jujur yang luar biasa."

Insiden ini merupakan terjadi dalam selama kunjungan mendadak ke kota selatan Tepi Barat, setelah pertemuan dengan Presiden Israel Shimon Peres di Yerusalem pada Selasa pagi.

"Saya percaya bahwa dalam beberapa minggu ke depan ada perundingan Palestina - Israel yang akan diluncurkan dengan tujuan untuk mencapai solusi dua negara," katanya dalam sebuah jumpa pers bersama Gubernur Hebron, Hussen Al-Araj dan beberapa pemimpin dari pasukan keamanan lokal , pengusaha, dan pemilik toko.

Blair telah terbukti sebagai tokoh yang kontroversial di Timur Tengah, terutama karena perannya dalam invasi ke Irak pada tahun 2003.

Bookmark and Share






Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker