1001 Cara Israel Musnahkan Laporan Kejahatan Gaza


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berbicara dengan Ban Ki-Moon di markas besar PBB dalam rangka melunturkan laporan mengenai kejahatan perang Israel di Gaza.

JENEWA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman nampaknya terus mencari-cari cara mencegah Laporan Goldstone memenangkan persetujuan dalam pemungutan suara pada hari Jumat dalam sesi Dewan Keamanan PBB di Jenewa, namun tampaknya laporan yang menuduh Israel melakukan kejahatan perang di Gaza itu tetap akan mendapatkan dukungan.

Baik Netanyahu maupun Lieberman telah mengajukan argumen bahwa dengan menuntut militer Israel melakukan kejahatan perang atas hilangnya nyawa para penduduk sipil dalam perang melawan teror, laporan itu akan menghambat upaya memerangi terorisme dan merusak kesempatan mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Netanyahu memulai kampanye menentang laporan tersebut di bulan September dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB. Menyebut laporan itu sebagai “lelucon” dan menuduh UNHRC memiliki standar yang keliru, perdana menteri memperingatkan, “Hanya jika kita memiliki rasa percaya diri bahwa kita dapat mempertahankan diri sendiri kita dapat mengambil risiko lebih jauh demi perdamaian.”

Netanyahu berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon, selama beberapa menit pada hari Selasa lalu, dan kembali memperingatkan bahwa laporan itu akan melukai proses perdamaian Israel dan Palestina. Ban mengatakan pada Netanyahu, “Saya mengerti posisi Anda, namun saya tidak dapat mengintervensi.”

Lieberman bertemu dengan beberapa perwakilan Eropa di bulan Oktober dan berusaha meyakinkan mereka untuk mendukung Israel atas Goldstone. Namun, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Bernard Kouchner, Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband, dan Menteri Luar Negeri Austria Michael Spindelegger, Lieberman gagal meyakinkan mereka untuk menentang pemberlakukan laporan tersebut.

Lieberman berulangkali memperingatkan para diplomat asing itu bahwa jika laporan Goldstone diterima, negara-negara lain yang sedang memerangi “teroris” juga akan berisiko menghadapi tuntutan kejahatan perang. “Ada sebuah upaya untuk mempertaruhkan kemampuan negara demokratis dalam mempertahankan dirinya sendiri,” ujarnya di awal bulan Oktober. “Israel menjadi yang pertama. Kemudian NATO di Afghanistan, lalu Rusia.”

Dewan Keamanan PBB memulai sebuah sesi khusus pada hari Kamis mengenai “Situasi HAM di Wilayah Pendudukan Palestina (Judea, Samaria, dan Gaza) dan Yerusalem Timur.” Komisaris Tinggi untuk HAM Navi Pillay dari Afrika Selatan, membuka pertemuan dengan menuduh Israel melanggar kebebasan beribadah kaum Muslim dengan menutup Bukit Bait bagi generasi muda Muslim yang terlibat kerusuhan.

Ia juga menuduh Israel melanggar hukum internasional dengan membatasi masuknya barang-barang ke Gaza melalui perbatasan Israel di Negev.

Penguasa Palestina ikut bergabung, menuduh Israel “men-Yahudi-kan” Yerusalem dan “mengganti identitas budayanya”. Israel mengkritik sesi UNHRC itu tidak dapat dibenarkan dan berargumen bahwa pembatasan terhadap Bukti Bait dan aksi kontrateror pasukan Israel di Gaza dibutuhkan untuk mencegah kekerasan.

Bookmark and Share






Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker