AS Siapkan Rudal, Rusia pasang kuda-kuda


Deputi menteri pertahanan AS, William Lynn, mengatakan bahwa pemerintahan Obama kemungkinan besar akan menyertakan dua buah radar Rusia dalam system pertahanan udara Eropa.

Para penyusun peraturan perundangan beberapa saat yang lalu mempertanyakan pemerintahan Obama yang tampak ragu dalam membangun aset pertahanan rudal di Eropa. Deputi Menteri Pertahanan AS, William Lyn, mengatakan pada mereka bahwa pemerintahan Obama kemungkinan akan menempatkan dua basis radar Rusia dalam pertahanan rudal di Eropa.

Isu ini merupakan salah satu topik pembahasan ketika para pejabat tinggi departemen pertahanan bertemu dengan Komite Angkatan Bersenjata Senat untuk membicarakan aktivitas pertahanan rudal dalam tahun anggaran berikutnya. Senator juga mempertanyakan keputusan untuk membuat 30 sistem penangkal rudal yang berbasis di Amerika.

Proposal anggaran pemerintahan Obama untuk tahun anggaran 2010 adalah termasuk $9.3 miliar untuk program pertahanan rudal, $1.2 miliar di bawah keuangan tahun 2009.


Presiden dan pejabat senior departemen pertahanan telah menimbulkan keraguan mengenai rencana program pertahanan rudal di Eropa yang diajukan oleh pemerintahan Bush dan ditentang oleh Moskow. Keputusan akhir tentang rencana tersebut – yang akan melibatkan situs radar di Republik Czech dan sepuluh interceptor rudal di Polandia – masih belum ditentukan.

Deputi Menteri Pertahanan, William Lyn, mengatakan pada dewan bahwa pemerintah sedang memeriksa jalan terbaik untuk memasukkan dua radar Rusia ke dalam sistem Eropa.

“Kami mencari alternatif di Eropa untuk melawan ancaman rudal Iran,” ujar Lyn.

“Instalasi radar di selatan Rusia akan membantu deteksi bencana lebih awal dalam kasus serangan rudal balistik.”

Letnan Jenderal Patrick O’Reilly, direktur Badan Pertahanan Rudal AS, mengatakan pada dewan bahwa ia telah mengunjungi sebuah fasilitas radar di Gabala, Azerbaijan. Kedua situs itu akan membantu dalam memonitor tes rudal Iran.

“Kolaborasi AS-Rusia akan memberikan keuntungan tambahan berupa sinyal-sinyal diplomatis ke Iran bahwa apa yang mereka lakukan ini tidak dapat diterima dan bahwa mereka akan diajukan ke pengadilan internasional.” tambah Lyn.

Senator Joseph Lieberman mengatakan bahwa ia khawatir dengan pernyataan Lyn mengenai tempat-tempat di Republik Czech dan Polandia, menambahkan bahwa mereka “terdengar lebih tentatif dari kebijakan kita yang dulu saya anggap sebagai kebijakan sementara”.

Senator Jeff Sessions menambahkan: “Jika kita tidak dapat membulatkan pikiran akan hal ini, belum tentu Polandia atau Czech akan mendukung sistem ini. Hal itu menurut saya akan mencederai keseluruhan proses ini.”

Lieberman mengatakan bahwa ia takut jika tidak membangun instalasi akan membatasi perlindungan terhadap AS dari serangan rudal Iran.

Para penyusun peraturan perundangan juga mempertanyakan keputusan untuk menentukan bahwa program tersebut, Sistem Pertahanan Lapangan Tengah Darat (The Ground-based Midcourse Defense System), akan memiliki 30 senjata. Senator John McCain bertanya:”Analisis apa yang telah dilakukan hingga sampai pada keputusan itu?”

Pilihan untuk menetapkan 30 interseptor menerima banyak kritik dari para penyusun peraturan hukum kedua partai yang cemas akan ancaman dari Korea Utara serta Iran. Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah melakukan serangkaian tes rudal dan satu peledakan nuklir bawah tanah. Laporan mengindikasikan bahwa Rusia dapat meluncurkan rudal jarak jauh lain dan beberapa senjata jarak menengah dalam waktu cepat.

Sementara itu, Iran telah berhasil menguji coba rudal balistiknya yang mampu mencapai Israel dan sebagian kawasan Eropa.

Menurut O’Reilly, keputusan untuk menurunkan 30 senjata akan membuat departemen pertahanan dapat mengelola pemeliharaan jangka panjang interseptor darat dengan lebih efektif dan efisien dengan kemampuan tembak yang cukup untuk melawan ancaman nasional.

Saat ini terdapat 25 interseptor di Fort Greely dan tiga di Vandenberg. Pada akhir tahun ini, 26 senjata diharapkan akan dibangun di Alaska dan empat di California, dengan total biaya $35.5 miliar.

Di bawah anggaran yang diajukan, departemen pertahanan secara keseluruhan akan membeli 44 interseptor, meskipun 14 di antaranya tidak akan digunakan. Sepuluh dari interseptor itu akan digunakan untuk tes percobaan, sementara empat lainnya akan menjadi cadangan, ujar juru bicara departemen pertahanan misil, Rick Lehner, kepada Global Security Newswire pada bulan Mei lalu.

Pejabat pertahanan menekankan bahwa rencana pemerintah akan memberikan sebuah sistem interseptor/penangkal serangan yang dapat dikembangkan untuk menghadapi ancaman dari Pyongyang dan Teheran.

“Ancaman yang kita dapat dari Iran dan Korea Utara saat ini adalah sejumlah rudal. Tiga puluh interseptor akan dapat menghalau ancaman itu,” ujar Lyn. “Jadi, keputusannya adalah akan lebih baik bagi kita untuk memastikan 30 interseptor itu memiliki rudal yang siap dioperasikan.”

Korea Utara kemungkinan akan memiliki teknologi rudal yang mampu menjangkau pantai barat AS dalam tiga hingga lima tahun mendatang. O’Reilly mengatakan bahwa ada 90% lebih peluang sistem interseptor dapat menangkis rudal-rudal yang ditembakkan ke wilayah-wilayah yang dipertahankan – daratan AS, Alaska, dan Hawaii.

Sementara Moskow sendiri berharap presiden Obama akan meninjau ulang proposal Rusia tentang jaringan pertahanan rudal Rusia-AS-Eropa.

“Kami telah memperhatikan bahwa presiden Obama berkeinginan untuk rehat dari isu pertahanan rudal dan mengevaluasi efektivitas serta efisiensi biayanya,” ujar Sergei Lavrov, menteri luar negeri Rusia, dalam sebuah konferensi pers.

Moskow sangat menentang kemungkinan instalasi sepuluh interseptor rudal AS di Polandia dan sebuah radar di Republik Czech, melihatnya sebagai sebuah ancaman terhadap keamanan dan ancaman nuklir bagi negaranya. Washington mengatakan bahwa pertahanan itu diperlukan untuk menangkal kemungkinan serangan dari “rogue states”.

“Kami harap sembari mempelajari proyek tersebut, Obama akan memberikan perhatian terhadap proposal yang diajukan Rusia tahun 2007 tentang jaringan pertahanan kolektif untuk memonitor risiko global dari pengembangan rudal dan bekerjasama menangani risiko ini,” ujar sang menteri.

November tahun lalu, presiden Rusia Dimitry Medvedev mengatakan bahwa Moskow akan meletakkan sistem rudal Iskandar di Kaliningrad, di antara Lithuania dan Polandia, sebagai respon terhadap pertahanan rudal Washington yang diletakkan di Eropa.

Hubungan antara AS-Rusia sendiri sedang terganggu oleh beberapa isu, antara lain: rencana Washington meletakkan tameng rudalnya di Eropa Tengah, perang lima hari antara Rusia-Georgia Agustus lalu, dan ekspansi NATO ke wilayah timur.

Sementara itu, menteri luar negeri AS, Hillary Clinton, menegaskan bahwa ia berencana akan bekerjasama erat dengan Rusia atas isu-isu, ekonomi, keamanan, nonproliferasi, dan pengendalian senjata.

Bulan Maret lalu, di tengah-tengah laporan mengenai surat dari presiden Rusia kepada presiden Obama yang memintanya untuk mempertimbangkan kembali rencana instalasi pertahanan rudal di Polandia dan Republik Ceko sebagai balasan atas bantuan Rusia dalam program rudal jarak jauh Iran, beberapa sumber menyebutkan bahwa program rudal AS sedang berada dalam peninjauan kembali.

Di antara mereka yang terlibat dalam peninjauan itu adalah Barry Pavel, direktur senior pertahanan NSC.

“Yang ditinjau antara lain adalah efektivitas sistem, biaya yang dibutuhkan, yang akan mempengaruhi kelanjutan instalasi sistem tersebut,” ujar seorang pejabat NSC. “Ini bukan sebuah peninjauan kebijakan besar-besaran. Ada beberapa unsur yang harus diperiksa, demi terciptanya pemerintahan yag baik.”

Dalam sesi tanya jawab menyusul pertemuannya dengan perdana menteri Inggris Gordon Brown di Gedung Putih Maret lalu, Obama menyebutkan surat yang dikirimkannya ke Moskow. Dalam suratnya itu Obama menegaskan bahwa program rudal AS di Eropa Timur tidak diarahkan ke Rusia, tapi ke Iran.

Advokat pengendalian senjata seperti Joseph Cirincione, presiden Ploughshares Fund, yang telah berkontribusi memberikan saran-saran dalam kampanye isu nonproliferasi, mengatakan bahwa program AS ini sangat memerlukan peninjauan ulang.

“Dari aspek biaya, ancaman, dan efektivitas, sistem ini belum sepenuhnya teruji dan kita tidak tahu apakah akan berhasil dengan baik di dunia nyata,” ujar Cirincione. “Dalam aspek ancaman, para peninjau perlu mempertanyakan: Apa ancaman sebenarnya dari rudal balistik sehingga badan pertahanan rudal merasa perlu untuk menghadapinya, apa ancaman masa depannya, dan kapan itu akan muncul?”

“Dari segi biaya, sistem Eropa sendiri membutuhkan biaya $14 miliar. Secara keseluruhan, program pertahanan ini membutuhkan biaya operasi $13 miliar setiap tahunnya. Padahal Obama sendiri mengatakan selama kampanye bahwa ia tidak keberatan dengan pertahanan rudal selama telah teruji, terjangkau, dan dapat menghalau ancaman yang sebenarnya.”

Pejabat lain yang lebih suportif terhadap program ini mengatakan bahwa penundaan instalasi di Eropa Timur layak dilakukan jika dapat menyokong niat diplomatik internasional terhadap potensi ancaman Iran.

“Kita harus memiliki pertahanan di wilayah itu saat ancaman diwujudkan,” ujar seorang pejabat senior AS. “Kita dapat menunggu beberapa waktu untuk melakukan hal ini mengingat kita tidak menunggu terlalu lama untuk mengambil jalur diplomasi.”

Kini, sebuah ulasan mengenai sistem Pertahanan Rudal Balistik yang sedang berlangsung diharapkan akan memeriksa semua aspek rencana, program, operasi, dan kebutuhan-kebutuhan, juga pengelolaan pertahanan rudal itu.

Bookmark and Share






Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker