Al-Aqsa Roboh, Israel Kacaukan Kebahagiaan Palestine


Penggalian oleh Israel terus dikembangkan untuk merobohkan Masjid Al-Aqsa.

Upaya-upaya Israel untuk merebut Masjidsuci Al Aqsa semakin membuat umat Muslim mengelus dada. Insiden terbaru terjadi kemarin malam. Sumber-sumber lokal di Yerusalem melaporkan pada Kamis malam bahwa sejumlah tentara dan polisi Israel menyerbu masuk ke halaman Masjid Al Aqsa dan area sholat Al Marwani, menculik tiga penghuninya, termasuk seorang reporter.

Sumber-sumber itu menyebutkan bahwa lusinan polisi Israel bersenjata masuk ke halaman ketika beberapa orang Palestina sedang merayakan kemenangan seorang bocah Palestina dalam kontes foto tentang Masjid Al Aqsa.

Awalnya polisi mencoba menghalangi 300 anak-anak untuk berpartisipasi dalam kompetisi itu, namun pihak penyelenggara dan anak-anak itu tetap melanjutkan festival mereka meski Israel mencoba untuk menyabotase aktivitas tersebut.

Sebelumnya, dalam sebuah laporan yang dirilis tahun 2007, para ahli dari PBB menghimbau Israel untuk menghentikan penggalian arkeologi Kuil Solomon di bawah Masjid Al Aqsa, karena diketahui penggalian tersebut sangat mengancam pondasi-pondasi Masjid agung tersebut.

Laporan itu, yang disusun oleh misi teknis yang dikirim UNESCO PBB di tengah kekhawatiran internasional terhadap penggalian yang dilakukan Israel, mengatakan bahwa Israel “harus diperintahkan untuk segera berhenti” karena pekerjaan galian yang telah dilakukan dirasa telah cukup untuk menaksir kondisi struktural bagi pembangunan terowongan menuju Gerbang Mughrabi pasca runtuhnya sebagian terowongan di tahun 2004 penggalian Israel sebelumnya.

Mereka mencatat bahwa tidak ada galian yang dikerjakan di dalam wilayah Haram es-Sharif di dalam Masjid, dan penggalian berakhir 10 meter dari Tembok Barat yang merupakan tempat suci bagi kaum Yahudi sebagai sisa-sisa kuil yang disebutkan dalam Kitab Torah.

Waqf Islam (pihak berwenang relijius) dari Yerusalem menyebut penggalian itu ilegal karena berdasarkan hukum internasional tidak boleh ada tindakan yang dilakukan di dalam sebuah kota yang ditinggali. Israel terus menjajah Kota Tua Yerusalem sejak tahun 1967. Waqf meminta UNESCO untuk mengintervensi, khawatir bahwa penggalian itu akan menghancurkan bukti terakhir dari peninggalan-peninggalan sejarah Muslim lainya yang telah dihancurkan sejak 1967.

Misi kiriman UNESCO yang menghabiskan waktu empat hari itu mengatakan bahwa Israel harus mengungkapkan dengan jelas rancangan akhir yang akan mengembalikan terowongan Mughrabi tanpa adanya perubahan besar pada struktur atau bentuk Masjid, namun nampaknya Israel masih terus menutupi kekejaman tersebut.

Israel harus secepatnya menghentikan penggalian tersebut, dan meminta maaf terutama kepada Waqf dan Jordan, yang memiliki peran khusus dalam tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem.

Laporan itu menyerukan Israel untuk mematuhi keputusan Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee) UNESCO Juli 2007 untuk menyerahkan semua informasi terkait rencana baru penggalian Masjid Al-Aqsa dan bekerja di area yang relevan. Israel memulai pekerjaannya pada bulan Januari lalu tanpa berkomunikasi dengan UNESCO.

Misi PBB itu dipimpin oleh direktur Pusat Warisan Dunia UNESCO Francesco Bandarin; direktur umum Pusat Penelitian tentang Preservasi dan Restorasi Properti Budaya Internasional Mounir Bouchenaki; presiden Dewan Monumen dan Situs Internasional Michael Petzel; dan Veronique Dauge dari Pusat Warisan Budaya.

Beberapa bulan silam, Para ahli memperingatkan tentang adanya skema dari kaum Zionis untuk menciptakan ulang sebuah gempa buatan yang dirancang untuk merobohkan Masjid Al Aqsa.Para ahli menekankan bahwa Israel sudah mengungkapkan rencananya tersebut di televisi dan artikel surat kabar yang tidak terhitung jumlahnya mengenai penghancuran Al Aqsa dengan cara menciptakan gempa buatan.

Dalam rencananya, Israel akan menciptakan gempa buatan melalui penanaman bom di sebelah barat Negev, di sebuah laut di Eilat, kemudian orang-orang akan merasakan getaran dari ledakan tersebut, lalu para ilmuwan memberikan keterangan, sementara Israel menyatakan bahwa ada “gempa bumi” melanda daerah tersebut dan menyebabkan atap-atap bangunan menjadi runtuh.

Para ahli menambahkan: “Ada kemungkinan Israel mempergunakan jalur terowongan lebih banyak daripada menggunakan jet F-16 untuk menembus tembok suara Masjid tersebut yang dihancurkan oleh serangan penjajahan, Israel sekarang meningkatkan pengalian dan pembangunan terowongan dibawah Masjid Al Aqsa dengan tujuan utama yang sangat jahat, yaitu agar fondasi Al Aqsa menjadi rapuh dan setiap saat siap runtuh,” Ditekankan bahwa gempa/getaran sekecil apapun akan sedikit menenggelamkan Masjid.

Sebelumnya, yayasan pelestarian dan amal Aqsa, pada hari Selasa waktu setempat mengungkapkan bahwa Israel telah mengepung Masjid Al-Aqsa dengan membangun lebih dari 50 buah sinagog dan lusinan pusat keamanan dan militer Israel sebagai langkah pendahuluan untuk membelah kompleks Masjid Aqsa untuk Muslim dan Yahudi dan kemudian membangun kuil Yahudi iblis.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di hotel Ambassador di Yerusalem terjajah, yayasan Aqsa mengatakan bahwa pihaknya memonitor dan mendokumentasikan lusinan sinagog dan wilayah-wilayah yang dipersiapkan untuk menjadi pos terluar pemukiman Yahudi untuk mengelilingi Masjid Aqsa sesegera mungkin.

Yayasan tersebut memutar sebuah film berjudul “Sinagog mengepung Masjid Al-Aqsa” yang berisikan rekaman video dan kesaksian dari sejumlah penduduk dan peneliti yang mengungkapkan kebenaran mengenai skema pemukiman pendudukan Yahudi yang dibangun di Kota Tua dan daerah di sekitar tanah Suci Allah.

Bookmark and Share












Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker