Cheney, Dalang Dibalik Senjata Nuklir Pakistan.


Pusat Riset Pengembangan Nuklir Pakistan di Kahuta

AS mengizinkan Pakistan untuk memproduksi dan memperoleh senjata nuklir tanpa menyampaikan kongres, lapor sebuah pengawas korupsi nirlaba, yang mengutip seorang pembongkar rahasia yang telah dipecat karena menolak kebijakan tersebut.

Seorang agen CIA dan pejabat Pentagon, yang mencoba untuk menolak kebijakan dari pemerintahan AS pada saat itu yang merahasiakan masalah ini dari Kongres telah dipecat.

"Sebagai petugas intelijen CIA dan kemudian melanjutkan karir di Pentagon, Rich Barlow mengetahui bahwa pejabat tinggi AS telah mengizinkan Pakistan untuk memproduksi dan memiliki senjata nuklir," kata Danielle Brian, direktur eksekutif, Project on Government Oversight (Pogo), kepada sebuah sidang kongres minggu lalu.

Pogo yang berbasis di Washington, adalah pengawas non-partisan nirlaba yang bekerja sama dengan narasumber pemerintah dan orang dalam untuk mengungkapkan korupsi, penipuan, dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Barlow juga menemukan bahwa para pejabat AS telah menyembunyikan kegiatan tersebut dari kongres," ujar Brian kepada pihak berwenang AS dalam kesaksian saat sidang.

"Barlow menolak dan mengusulkan kepada supervisornya bahwa Kongres harus diberitahu akan situasi tersebut ... dia kemudian dipecat," kata Brian dalam kesaksiannya.

"Barlow sekarang miskin dan tinggal di trailer," katanya dan selanjutnya memberikan contoh-contoh lainnya nasib para pembongkar rahasia di pemerintahan AS.

Investigasi dalam sebuah berita yang diterbitkan oleh The Guardian Inggris dari surat kabar di tahun 2007 mengatakan: "Pada akhir 80s, dalam usaha pelacakan penyelundupan komponen WMD, Barlow membongkar sejumlah bahan yang berkaitan dengan Pakistan".

Menurut kabar, Barlow segera mengetahui bahwa para pejabat pemerintah "telah melanggar protokol non-proliferasi AS dan internasional untuk melindungi Pakistan dan bahkan mereka menjual teknologi WMD yang dilarang".

Hal ini dilakukan karena pada penutupan tahun perang dingin, Pakistan dianggap memiliki kepentingan yang sangat strategis.

"Kami harus berteman dengan pemerintahan yang tidak kita temui langsung, tapi saya tidak percaya kami benar-benar telah memberikan bom untuk Pakistan," ujar Barlow telah dikutip oleh The Guardian.

Selanjutnya ia menemukan bahwa Pentagon telah mempersiapkan untuk menjual pesawat tempur jet Pakistan yang dapat digunakan untuk menjatuhkan bom nuklir dan mendapatkan kesimpulan bahwa sekelompok kecil pejabat telah membantu secara fisik program Pakistan tersebut.

"Mereka mengeluarkan persetujuan untuk kedutaan Pakistan di Washington untuk mengekspor peralatan teknologi tinggi yang penting bagi program bom nuklir dan bahwa Department Perdagangan AS telah menolak untuk memberi lisensi," katanya.

Barlow mempersiapkan laporan penemuannya untuk Dick Cheney, ketika Cheney masih ada di Pentagon, untuk pejabat tinggi dari CIA dan bahkan untuk Oval Office. Tetapi ketika ia membongkar skandal politik tersebut, sebuah konspirasi yang memperbolehkan sebuah negara lain untuk mendapatkan bom nuklir, dia mendapati dirinya sebagai orang yang “ditandai”, ujar harian tersebut.

Cheney membuang laporan tersebut karena ia ingin meneruskan program penjualan pesawat F-16 ke negara yang menjadi sekutu AS ketika perang melawan Soviet tersebut.

Sementara Bush berkoar tentang adanya senjata pemusnah masal di Irak, pemerintah AS berpura-pura tidak terlibat dalam pasokan nuklir di Pakistan.
"Sebuah penemuan yang menunjukan kepemilikan senjata nuklir oleh Pakistan akan menyebabkan kongres AS memutuskan dana bantuan terhadap sekutu AS untuk melawan Soviet serta akan menghancurkan rencana penjualan jet tempur F-16 ke Islamabad."
Setelah menerima laporan Barlow, Cheney kemudian memerintah salah seorang pejabat Pentagon untuk menyatakan bahwa kemampuan nuklir Pakistan tidak berbahaya ketika ia bersaksi di depan kongres.
Menurut Barlow, ini bukan kegagalan pihak intelijen, pihak intelijen ada dalam sistem.
Pada tahun 1993, seorang reporter The New Yorker, Seymour Hersh pernah menerbitkan artikel yang berisi alasan dari penyelubungan rahasia Nuklir Pakistan dimulai ketika pemerintahan Reagan. "Reagan dan ajudan-ajudannya melihat Pakistan sebagai sekutu penting dalam mengusir keluar tentara Soviet. Baginya untuk mengusir Soviet dari Afganistan jauh lebih penting daripada merongrong Pakistan yang membangun senjata nuklir. Bahkan di akhir tahun 1980an, AS diketahui mendanai program pengembangan tersebut serta memasok bahan-bahan berteknologi tinggi."
Menurut Hersh, rahasia ini sangat hebat karena Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan(di bawah Dick Cheney) dan CIA berhasil menutup-nutupinya dari kongres.

Bookmark and Share


Source : suaramedia.com





Click here to get your free mobile phone or apple ipod
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
eXTReMe Tracker